TEMPO.CO, Jakarta - Gugatan cerai Georgia Aisyah terhadap suaminya, pemain sinetron Aldi Taher cukup mengejutkan. Selama ini rumah tangga pasangan Aldi Taher dan Georgia Aisyah tidak terlihat bermasalah. Georgia setia mendampingi Aldi saat divonis mengidap kanker getah bening hingga dinyatakan sembuh Februari lalu.
Bercerai dalam kondisi normal saja bisa menguras emosi. Lantas apa dampaknya bagi ibu hamil yang menghadapi masalah perceraian? Psikolog Tiara Puspita, M.Psi, membenarkan, permasalahan yang signifikan seperti berduka, masalah rumah tangga, hingga perceraian dapat menimbulkan stres bagi siapa pun yang mengalaminya.
Tentunya, kadar stres setiap orang berbeda. Pada ibu hamil, risiko stres lebih tinggi karena dalam diri mereka juga terjadi perubahan hormonal yang memengaruhi kondisi psikis dan emosi. Perubahan signifikan dalam hormon ini dapat berpengaruh pada neurotransmiter, saraf pembawa pesan atau isyarat dari otak ke bagian tubuh lainnya, yang menyebabkan perubahan suasana hati. Inilah sebabnya ibu hamil kerap mengalami mood swing atau perubahan suasana hati secara ekstrem.
Baca juga:
Lama Menikah Tapi Berujung Perceraian, Mungkin Ini Penyebabnya
Cerai karena Selingkuh, Ada 3 Hal yang Perlu Anda Pahami
Mau Bercerai, Jawab Dulu 5 Pertanyaan untuk Diri Sendiri
"Perceraian bukanlah proses yang singkat dan panjangnya proses ini dapat memberi tekanan atau stres tambahan, khususnya pada ibu hamil. Stres kronis berdampak negatif bagi kehamilan, di antaranya meningkatkan risiko kelahiran prematur dan berat badan bayi rendah. Oleh karena itu, dalam mengambil keputusan bercerai, perlu betul-betul mempertimbangkan mendalam,” uja Tiara.
Jika situasinya tidak memungkinkan lagi untuk menunda gugatan cerai, pastikan selalu dalam bimbingan dokter dan psikolog untuk mendampingi menjalani proses perceraian. Sebaiknya perempuan yang menghadapi masalah besar di tengah kehamilan secara sadar fokus untuk menjaga kesehatannya dan janin dalam kandungannya. Memperhatikan pola makan, menjaga asupan gizi, juga memperbaiki pola tidur mutlak dilakukan.
“Jika mulai terjadi gejala yang tidak wajar seperti tidak bisa tidur atau tidak nafsu makan, segera konsultasikan dengan dokter dan disarankan konseling dengan psikolog mengenai stres yang dialami,” ujar Tiara.